Kamis, 25 November 2010

ACID-BASE INTERPRETATION

Disorders of acid-base balance can be found in as many as nine of every 10 patients in the ICU, which means that acid-base disoders may be the most common clinical problems you will encounter in the ICU. This chapter present a structured approach to the identification of acid-base disoders based on a set of well-defined rules that can be applied to arterial blood gas (ABG) and serum electrolyte measurement.

BASIC CONCEPTS
The hydrogen ion concentration [H+] in extracellular fliud is determined by the balance between the partial pressure of carbon dioxide (PCO2) an the conceration of bicarbonate (HCO3) in the fliud. This relationship is expressed as follows.

[H+] (nEq/L) = 24 x (PCO2/HCO3)

Using a normal arterial PCO2 of 40 mm Hg and a normal serum HCO3 concentration of 24 mEq/L, the normal [H+] in arterial blood is 24 x (40/24) = 40 nEq/L


Hydrogen Ion concentration and pH

Note that the [H+] in extracellular fliud is expressed in nanoequivalents (nEq) per liter. A nanoequivalent is one-millionth of a miliequivalent, so there are millions more sodium, chloride, and oder ions measured in mEq than there are hydrogen ions. because nanoequivalents represent such as small amount, the [H+] is routinely expressed in pH units, which are derived by taking the negative logarithm of the [H+] in nEq/L.

Rabu, 17 November 2010

jantung sehat

Selain dengan mengetahui makanan untuk jantung sehat, perlu juga kiranya mengenali tips-tips lainnya yang berhubungan dengan masalah jantung sehat. Ingtlah, betapa pentingnya mengenali faktor yang menyebabkan resiko terkena serangan jantung, baik teman kita atau saudara kita. Dengan demikian, kemampuan memelihara agar terhindar dari resiko serangan jantung lebih waspada. Berikut ini beberapa tips menjaga jantung sehat.


* Selalu menjaga keseimbangan berat badan dalam batas normal. Dengan berat badan normal maka daya pacu jantung akan lebih ringan.
* Lakukan olah raga secara teratur. Karena olah raga akan melatih daya pacu jantung dan peredaran darah. Pada saat olahraga peredaran darah akan berjalan cepat dan akan mengangkut semua racun yang di dalam tubuh. Lari ringan atau jalan kaki selama 30 menit yang dilakukan rutin setiap hari (10 menit yang dilakukan dalam sehari) sangat bagus untuk kesehatan jantung. jalan kaki cepat 10 menit 3 kali sehari dapat membakar jumlah kalori yang sama dengan berolah raga 30 menit, selain itu juga bsa menurunkan kolesterol jahat LDL dan menaikkan Kadar kolesterol baik HDL.
* Jaga kolesterol dalambatasan normal. Jika anda merasa ber-kolesterol tinggi maka konsultasikan dengan dokter.
* Minum jus buah. Semua Jus dengan 100% buah mengandung nutrient pelindung jantung yang sama dengan sayuran, dengan contoh jus tomat 230ml sama dengan 2 saji sayuran. Jadi apabila kita jarang mengkonsumsi sayuran bisa di gantikan dengan jus buah, pastinya lebih menyegarkan. Tapi akan lebih baik jika tetap mengkonsumsi sayur.·
* Apabila kita mengalami kurang tidur di malam hari, kita bisa menggantinya dengan tidur siang 30 menit setiap hari. Mungkin bisa di lakukan saat istirahat untuk yang bekerja. Berdasar hasil sebuah studi, tidur siang 30 menit setiap hari dapat menurunkan resiko penyakit jantung sebanyak 37% dengan menurunkan kadar hormon penyebab stres. Kalaupun tidak punya waktu sebanyak itu, tidur siang dengan waktu yang lebih singkat masih bisa menurunkan resiko penyakit jantung sekitar 12%.
* General chek up, cheklah kesehatan anda secara rutin… dengan mengkonsultasikan kesehatan anda ke dokter, maka kesehatan akan lebih terjamin.
* Melakukan rileksasi. Hal ini dimkasudkan agar detak jantung kesehariannya berjalan secara normal seperti biasa.

Referensi:
http://cozyeslife.blogspot.com/2010/01/kiat-menjaga-jantung-sehat.html
http://www.lifestyle.dnaberita.com/15%20November%202009%20Life%20Style%20Jantung.php

usaha herbal

Herbal-herbal Penurun Kolesterol

Selasa, 03 Januari 2006


Penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan mereka yang kadarnya di bawah 240 mg persen.

Kolesterol adalah komponen asam lemak yang terdapat dalam darah. Zat ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses-proses tertentu bagi kelangsungan hidup. Di antaranya untuk membentuk hormon, membentuk sel, dan merawat sel-sel saraf.

Tetapi, dalam jumlah berlebih kolesterol menjadi ancaman serius bagi tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit yang disebabkan kolesterol adalah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, dan hiperkolesterolemia.

Kadar kolesterol dalam darah bisa diatasi dengan pengobatan secara tradisional dengan memakai aneka tumbuhan yang banyak hidup di Indonesia. Praktik ini sudah berlangsung dari generasi ke generasi.

Yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan kolesterol tinggi adalah daun jati belanda (Guazuma ulmifolia), kemuning (Murraya paniculata), dan tempuyung (Sonchus arvensis).

Daun jati belanda dipercaya bisa meluruhkan lemak dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tanaman yang berasal dari negara Amerika beriklim tropis ini tumbuh secara liar di wilayah tropis lainnya seperti di Pulau Jawa.

Jati belanda mengandung senyawa tannin, damar, triterpen, alkaloid, karotenoid, flavonoid, dan asam fenol. Selain bisa menurunkan kadar kolesterol, tanaman ini juga berkhasiat untuk melangsingkan tubuh, astrigen, sebagai obat diare dan obat batuk.

Sedangkan kemuning mengandung atsiri, damar, tannin, glikosida, dan meransin. Tanaman yang biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar ini bisa dipakai untuk mengobati radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, sakit gigi, dan haid tidak teratur. Juga untuk mengurangi lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), memar akibat benturan, rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, ekzema, dan luka terbuka pada kulit.

Tanaman tempuyung memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi, yang paling sering adalah bagian daunnya. Penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, kalium, silika, dan taraksasterol adalah manfaat yang bisa didapatkan dari daun tempuyung.

Bila diramu, jati belanda, kemuning, dan tempuyung bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Inilah yang dilakukan oleh PT Indofarma. Ketiga herbal tadi diramu menjadi sebuah produk herbal yang diberi nama Prolipid. Sesuai dengan kandungan bahan-bahan pembuatnya, herbal ini membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.

Hasil penelitian
Senyawa tanin dan musilago yang terkandung dalam daun Jati belanda dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. Dengan demikian proses obesitas (kegemukan) dapat dihambat.

Hasil penelitian tentang daun jati belanda memperkuat penggunaannya secara ilmiah sebagai tanaman obat. Ekstrak daun jati belanda yang diberikan secara oral dengan konsentrasi 15 persen dan 30 persen dapat menurunkan kadar kolesterol total serum kelinci.

Sedangkan hasil penelitian pada daun kemuning menunjukkan, pemberian infus daun ini sebesar 10 persen, 20 persen, 30 persen, dan 40 persen sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badannya secara bermakna. Ini menunjukkan telah terjadi peningkatan pembakaran lemak tubuh. Kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak.

Beberapa teori yang lain menyebutkan bahwa khasiat daun jati belanda dan kemuning adalah karena kandungan damarnya. Mekanismenya sebagai berikut, kolesterol yang terbentuk menjadi asam empedu berikatan dengan damar dan segera dieksresi melalui feses. Cepatnya asam empedu dieksresikan oleh tubuh akan disertai oleh cepatnya pembentukan asam empedu sehingga kolesterol dalam tubuh segera diubah menjadi asam empedu. Dengan demikian, proses ini akan mengurangi kadar kolesterol.

Sementara itu, bahan simplisia yang digunakan berkhasiat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat. Dengan demikian akan mengurangi kadar lemak tubuh. Ini berarti akan mengurangi terbentuknya kolesterol karena lemak merupakan faktor risiko tinggi terhadap kolesterol.

Karena merupakan bahan-bahan alami, jika digunakan secara teratur dan terukur, herbal-herbal ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Pentingnya Mengendalikan Kolesterol
Lipid atau lemak terdapat dalam makanan kita sehari-hari. Lemak tidak pernah larut dalam plasma darah. Kecuali bila berikatan dengan protein tertentu, ia bisa menyatu dan mengambang dalam darah.

Kolesterol, ditinjau dari sudut kimiawi, diklasifikasikan dalam golongan lipida (lemak) yang berkomponen alkohol steroid. Sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori dalam makanan.

Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain sebagai cadangan makanan dan pelarut vitamin A, D, E, dan K, lipid juga berfungsi untuk memelihara jaringan saraf dalam tubuh. Tetapi, kadar lemak berlebihan akan memberikan efek yang serius berupa kerusakan pembuluh koroner. Kolesterol berperan dalam proses pengapura dinding pembuluh darah koroner.

Menurut Product Manager PT Indofarma, Agus Kuanto, unsur lemak dalam plasma adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama berikatan dengan protein tertentu membentuk lipo protein. Sedangkan unsur lemak yang terakhir berikatan dengan albumin.

Lemak yang berasal dari makanan mengalami pemecahan menjadi asam lemak bebas, trigliserida, fosfolipid dan kolesterol selama proses pencernaan dalam usus karena di-assembling dan diserap ke dalam darah dalam pembentukan kilomikron.

''Menurut penelitian di Amerika Serikat, kadar kolesterol dianggap tinggi atau hiperkolesterolemia jika mencapai 240 mg persen,'' katanya.

Penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan mereka yang kadarnya di bawah 240 mg persen.

Ancaman ini akan meningkat menjadi empat kali lebih besar apabila kadar kolesterolnya di atas 300 mg persen. Kadar kolesterol dalam darah dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung pola makan. Namun, perubahan itu tidak seberapa besar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kolesterol adalah faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan lingkungan. Kadar kolesterol ini cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, stres, dan perokok.

''Pola makan sehari-hari tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab diet merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam darah,'' ungkap Agus. (jar )


Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=229459&kat_id=150