Rabu, 11 November 2009

usaha herbal

Jahe adalah tanaman obat yang banyak dan mudah ditemukan di sekitar kita, hampir di seluruh tempat di Indonesia mudah menemukan tanaman ini, Jahe termasuk salah satu tanaman herbal yang sangat populer sebab bisa diolah menjadi berbagai macam produk, baik itu sebagai obat-obatan herbal, masakan, minuman, permen dan lain sebagainya. Di Indonesia tanaman ini dibudidayakan secara luas, bahkan tanaman ini kadang ditanam di pekarangan rumah sebagai apotik hidup.

Pada awalnya tanaman jahe berasal Asia Pasifik, daerah penyebaran tanaman ini adalah dari daratan India hingga ke Cina, oleh karena itu kedua bangsa inilah yang pada mulanya banyak memanfaatkan tanaman ini, baik sebagai bahan obat-obatan maupun sebagai bahan rempah-rempah yang dicampurkan ke dalam makanan ataupun minuman.

Tanaman Jahe adalah tanaman yang masuk dalam golongan suku temu-temuan (Zingiberaceae), tanaman yang se-famili dengan dengan jahe adalah temu lawak (Cucuma xanthorrizha), kunyit (Curcuma domestica), temu hitam (Curcuma aeruginosa), lengkuas (Languas galanga), kencur (Kaempferia galanga) dan lain-lain.

Di Indonesia, jahe memiliki beberapa nama lokal/daerah, diantaranya nama daerahnya adalah beeuing (Gayo), halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), bahing (Batak Karo), jahi (Lampung), jhai (Madura), jae (Jawa dan Bali), melito (Gorontalo), jahe (Sunda), geraka (Ternate), dan sebagainya.

Berikut adalah klasifikasi tanaman Jahe :

KlasifikasiRumpun-jahe
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale

Jahe dikelompokkan menjadi 3 jenis pengelompokan, hal ini didasarkan atas bentuk, warna dan rimpang jahe tersebut. Umumnya kita mengenal 3 varietas dari jahe , yaitu :

1. Jahe kuning besar/putih biasa juga disebut jahe badak atau jahe gajah. Memiliki rimpang yang lebih besar dan lebih gemuk, ruasnya lebih menggembung dari varietas yang lainnya. Jahe jenis ini umumnya dikonsumsi baik saat berumur muda ataupun berumur tua, dikomsumsinya pun baik dalam bentuk olahan maupun yang masih segar.
2. Jahe kuning kecil/putih atau dibeberapa tempat biasa disebut dengan sebutan jahe sunti atau jahe emprit. Ruasnya rimpangnya kecil, bentuknya agak rata sampai sedikit menggembung. Jahe ini dipanen selalu setelah jahe teresbut berumur tua. Memiliki kandungan minyak atsiri yang jauh lebih banyak dari pada jahe gajah, hal ini membuat rasanya lebih pedas dari pada jahe jenis lainnya, disamping itu juga memiliki serat yang tinggi. Jahe ini sangat baik untuk dibuat sebagai bahan ramuan obat-obatan, ataupun untuk diambil oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah, memiliki rimpang yang berwarna merah dan memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada jahe putih kecil. Jahe merah selalu dipanen pada saat telah berusia tua, sama halnya dengan jahe kecil, jahe merah juga memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi, sehingga jahe merah umumnya digunakan sebagai bahan ramuan obat-obatan.

1 komentar:

  1. Indonesia memang menyimpan sejuta hal baru :) thx ya mas infonya :),
    saya jadi ingin minum air jahe hangat :)

    BalasHapus