Minggu, 01 Maret 2009

KENAPA KITA BISA GAGAL

KENAPA KITA BISA GAGAL

Kegagalan merupakan sosok hantu yang menakutkan bagi seseorang yang akan memulai suatu usaha. Tragedi yang paling besar dalam kehidupan adalah bila kita telah bersungguh-sunguh akan tetapi gagal. Kita seakan-akan kehilangan akal dalam mencari penyebab kegagalan yang kita alami. Napoleon Hill dalam bukunya yang berjudul “Think & Grow Rich” menyatakan bahwa ada tiga puluh satu sebab utama yang mengakibatkan kegagalan. Mari kita periksa sendiri butir demi butir dengan tujuan menemukan berapa banyak dari penyebab kegagalan ini yang menghalangi anda meraih sukses :

  1. Latar belakang keturunan yang tidak menguntungkan: Hanya sedikit sekali, kalau memang ada, yang bisa dilakukan untuk orang-orang yang lahir dengan cacat pada kekuatan otaknya. Falsafah ini menawarkan hanya satu metode untuk menjembatani kelemahan tersebut – melalui bantuan kelompok ahli pikir. Walaupun demikian perhatikanlah demi keuntungan anda, bahwa ini satu-satunya dari tiga puluh satu penyebab kegagalan yang mungkin tidak mudah diperbaiki oleh setiap orang.

  1. Kurangnya tujuan hidup yang ditetapkan dengan baik: Tidak ada harapan sukses bagi orang yang tidak memiliki tujuan sentral atau sasaran pasti untuk dicapai. Sembilan puluh delapan dari setiap seratus orang yang pernah saya analisis tidak memiliki tujuan seperti itu. Barangkali inilah penyebab utama kegagalan mereka.

  1. Kurangnya ambisi untuk mencapai sasaran di atas rata-rata: Kami tidak menawarkan harapan bagi orang yang tidak peduli atau masa bodoh, orang yang tidak mau maju dalam hidup dan yang tidak mau membayar harga kemajuannya.

  1. Pendidikan yang tidak cukup: Ini kekurangan yang bisa diatasi relatif dengan mudah. Pengalaman telah membuktikan bahwa orang yang paling terdidik kerap kali adalah mereka yang dikenal sebagai orang yang “ membentuk diri sendiri” atau mendidik diri sendiri. Diperlakukan lebih dari gelar sarjana untuk membuat seseorang terdidik. Orang yang berpendidikan adalah orang yang telah belajar bagaimana carnya mendapatkan apa saja yang diinginkan dalam hidup tanpa melanggar hak-hak orang lain. Pendidikan tidak tidak berisi terlalu banyak pengetahuan, hanya pengetahuan yang diterapkan secara efektif dan dengan tekun. Orang dibayar bukan semata-mata untuk apa yang diketahuinya, tetapi lebih khusus lagi untuk apa yang mereka lakukan dengan apa yang mereka ketahui.

  1. Kurangnya disiplin pribadi: Disiplin datang melalui pengendalian diri sendiri. Ini berarti bahwa seseorang harus bisa mengendalikan semua kualitasnya yang negatif. Sebelum anda bisa mengendalikan keadaan, tentu saja lebih dulu Anda harus bisa mengendalikan diri Anda sendiri. Penguasaan diri pribadi merupakan pekerjaan paling sulit yang akan anda tangani. Kalau Anda tidak bisa menaklukan diri sendiri, Anda akan ditaklukan oleh diri Anda. Anda bisa melihat sekaligus pada kesempatan yang sama sahabat terbaik dan musuh terbesar Anda dengan melihat ke dalam cermin.

  1. Kesehatan yang buruk: Tidak ada orang yang akan bisa menikmati sukses yang menonjol tanpa kesehatan yang baik. Banyak penyebab kesehatan buruk yang merupakan akibat kurangnya penguasaan dan pengendalian diri sendiri. Hal itu terutama adalah:
    1. Terlalu banyak makan makanan yang merugikan kesehatan.
    2. Kebiasaan pemikiran yang salah; memberikan ekspresi kepada hal-hal negatif.
    3. Terlalu banyak memanjakan diri dan melakukan penyimpangan di bidang sex.
    4. Kurangnya latihan olahraga yang semestinya.
    5. Kurangnya persediaan udara segar, cara bernapasnya yang kurang benar.

  1. Pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan di masa kanak-kanak: “Kalau pohonnya condong, rantingnya pun menekuk.” Kebanyakan orang yang mempunyai kecendrungan sebagai penjahat mendapatkannya sebagai akibat lingkungan yang buruk dan pergaulan yang kurang baik di masa kanak-kanak.

  1. Suka menunda-nunda: Ini salah satu penyebab kegagalan yang paling lazim. Kebiasaan suka menunda-nunda membayangi setiap manusia, menunggu kesempatan untuk merusak peluang seseorang memperoleh sukses. Kebanyakan dari kita hidup sebagai orang gagal karena kita menunggu “saat untuk melakukan hal yang benar,” untuk memulai sesuatu yang berharga. Jangan menunggu; tidak pernah ada “saat yang tepat” untuk berbuat begitu. Mulailah sekarang juga, dan bekerja dengan alat apa saja yang mungkin sekarang sudah Anda miliki, dan alat yang lebih baik akan ditemukan sambil jalan.

  1. Kurang ketekunan: Kebanyakan dari kita biasanya baik mampu mengawali sesuatu dengan baik, tetapi tidak mampu menyelesaikan segala hal yang kita mulai. Lebih-lebih, orang biasanya mudah menyerah pada tanda-tanda pertama kekalahan. Tidak ada penganti untuk ketekunan. Orang yang memegang teguh ketekunan akan mendapatkan “Si Tua Kegagalan” akhirnya menjadi bosan dan pergi. Kegagalan tidak bisa mengalahkan ketekunan.

  1. Kepribadian negatif: Tidak ada harapan sukses bagi siapa saja yang menjauhkan orang lain melalui kepribadian negatif. Sukses datang melalui penerapan kekuasaan, dan kekuasaan dicapai melalui upaya kerjasama dari orang lain. Kepribadian negatif tidak bisa menarik kerjasama.
  2. Kurangnya dorongan seksual yang terkendali: Energi seksual adalah yang terkuat di antara semua rangsangan yang mengerakkan orang untuk bertindak. Karena itu merupakan emosi yang paling kuat, dorongan seksual dikendalikan melalui transmutasi dan diubah menjadi saluran lainnya.

  1. Keininan tak terkendali untuk mendapat sesuatu tanpa mau mengorbankan apa pun: Insting berjudi mendorong jutaan orang menuju kegagalan. Bukti tentang hal ini bisa ditemukan dalam penelitian terhadap jatuhnya Wall Street pada tahun 1929, ketika berjuta-juta orang berusaha mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dengan berjudi dalam transaksi saham.

  1. Kurangnya kekuatan mengambil keputusan yang pasti: Orang yang sukses mencapai keputusan dengan seketika dan mengubahnya, kalau memang harus diubah, perlahan-lahan sekali. Orang yang gagal biasanya mencapai keputusan, kalau memang bisa mencapainya perlahan-lahan sekali dan mengubahnya dengan cepat dan sering. Kebimbangan dan kebiasaan menunda-nunda merupakan saudara kembar. Kalau yang satu ditemukan, biasanya yang lain juga berada tidak jauh dari situ. Bunuhlah pasangan ini sebelum mereka membelenggu Anda di pusaran kegagalan.

  1. Satu atau lebih dari enam ketakutan dasar.

  1. Pilihan teman hidup yang keliru: Ini penyebab yang paling umum untuk kegagalan. Hubungan perkawinan mendatangkan kontak yang sangat intim. Kecuali kalau hubungan ini serasi, biasanya kegagalan akan menyusul. Lebih-lebih, ini akan merupakan bentuk kegagalan yang ditandai oleh kesengsaraan dan ketidakbahagiaan, menghancurkan semua ambisi.

  1. Terlalu berhati-hati : Orang yang tidak berani mengambil resiko biasanya terpaksa menerima apa yang tersisa setelah semua orang lainnya memilih. Terlalu berhati-hati sama buruknya dengan kurang berhati-hati. Keduanya merupakan keadaan ekstrim yang harus dihindari. Kehidupan itu sendiri penuh dengan unsur resiko.

  1. Pilihan rekan bisnis yang keliru : Ini salah satu penyebab kegagalan yang paling lazim dalam bisnis. Dalam memasarkan pelayanan pribadi, orang harus berhati-hati sekali dalam memilih majikan yang akan menjadi inspirasi dan dia sendiri harus cerdas dan sukses. Kita akan meniru mereka yang berhubungan dekat dengan kita. Pilihlah seorang majikan yang pantas kita teladani.

  1. Percaya kepada tahayul dan berprasangka : Percaya kepada tahayul merupakan satu bentuk rasa takut. Itu juga merupakan sebuah pertanda kebodohan. Orang yang sukses tetap membuka pikirannya dan tidak takut kepada apapun.

  1. Pilihan kejuruan yang keliru : Tidak ada orang yang akan bisa sukses dibidang usaha yang tidak disukai. Langkah yang paling penting dalam memasarkan pelayanan pribadi adalah memilih bidang pekerjaan yang akan Anda tekuni dengan sepenuh hati.

  1. Kurangnya kosentrasi terhadap usaha : Orang yang serba bisa biasanya tidak pernah menguasai sesuatu dengan baik. Pusatkanlah semua usaha Anda pada satu tujuan utama yang pasti.
  2. Kebiasaan terlalu boros : Orang yang terlalu boros tidak bisa sukses, terutama karena dia terlalu takut kepada kemiskinan. Bentuklah kebiasaan suka menabung secara sistematis dengan menyisihkan persentase yang pasti dari penghasilan Anda. Uang di Bank memberi seseorang landasan keberanian yang sangat aman ketika dia tawar-menawar untuk penjualan pelayanan pribadinya. Tanpa uang, orang terpaksa menerima apa yang ditawarkan, dan gembira menerimanya.

  1. Kurang antusias : Kurang antusiasme atau gairah kerja orang tidak bisa meyakinkan. Lebih-lebih, semangat kerja menular, dan orang yang memilikinya, di bawah kontrol, biasanya disambut baik dalam setiap kelompok.

  1. Tidak punya tenggang rasa : Orang yang pikirannya tertutup terhadap suatu hal jarang bisa maju. Tidak memiliki toleransi atau tengang rasa berarti bahwa orang berhenti memperoleh pengetahuan. Bentuk paling merusak dari sikap tidak toleran adalah yang berhubungan dengan perbedaan pandangan agama, ras, politik.

  1. Tidak sederhana : Bentuk yang paling merusak dari sikap tidak bersahaja atau ketidaksederhanaan berhubungan dengan makan, minuman keras dan kegiatan seksual. Terlalu memanjakan diri dalam salah satu hal tersebut sangat fatal akibatnya bagi sukses.

  1. Ketidakmampuan bekerjasama dengan orang lain : Lebih banyak orang kehilangan kedudukan dan kesempatan besar dalam hidup karena kesalahan ini, daripada karena semua kesalahan lainnya digabungkan menjadi satu. Ini kesalahan yang tidak akan diberi toleransi oleh usahawan atau pemimpin manapun yang cakap.

  1. Pemilikan kekuasaan yang tidak diperoleh melalui usaha sendiri : (Anak-anak orang kaya yang mewarisi uang yang tidak mereka peroleh dengan jerih payah sendiri). Kekuasaan di tangan seseorang yang tidak meperolehnya secara berangsur-angsur kerap kali fatal terhadap sukses. Kekayaan yang diperoleh dengan cepat lebih berbahaya daripada kemiskinan.

  1. Ketidakjujuran dengan sengaja : Tidak ada penganti untuk kejujuran. Orang untuk sementara bisa tidak jujur karena dipaksa oleh keadaan yang tidak dikuasainya tanpa kerusakan permanen. Tetapi tidak ada harapan bagi orang yang tidak jujur karena pilihan pribadinya. Cepat atau lambat perbuatannya akan merugikan dirinya sendiri, dan dia kan membayar dengan hilangnya reputasi, dan mungkin bahkan dengan kehilangan kebebasanya.

  1. Mementingkan diri sendiri dan sombong : Kualitas ini adalah lampu merah yang membuat orang lain menjauhinya. Keduanya sangat fatal bagi sukses.

  1. Menduga dan bukan berpikir : Kebanyakan orang terlalu masa bodoh atau malas untuk memperoleh fakta supaya bisa memakainya sebagai landasan berpikir secara akurat. Mereka memilih untuk bertindak berdasarkan “opini” yang tercipta melalui dugaan atau penilaian sepintas lalu.

  1. Kurang modal : Ini merupakan penyebab umum kegagalan di antara mereka yang memulai bisnis untuk pertama kalinya tanpa cadangan modal yang cukup untuk menyerap kesalahan mereka, dan bertahan terus sampai mereka berhasil membina sebuah reputasi.

  1. Lainnya : Sebutkan suatu penyebab kegagalan tertentu yang pernah Anda derita, yang belum termasuk dalam daftar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar