Senin, 18 Januari 2010

DALIL BAHWA KITA HARUS KAYA

Yang menggelikan, sebagian kita begitu pandai berkelit:
- Aslinya memang miskin, eh malah mengaku sederhana!
- Aslinya memang lamban, eh malah mengaku sabar!
- Aslinya memang pasrah, eh malah mengaku ikhlas dan tawakkal!
- Aslinya memang pemalas, eh malah mengaku zuhud dan qana’ah!
- Aslinya memang tidak sungguh-sungguh melakukan, eh malah ngomong, “Inilah takdir.”
- Aslinya memang tidak berniat melakukan, eh malah ngomong, “Insya Allah.”
- Padahal tidak sesempit itu makna sederhana, sabar, ikhlas, tawakkal, zuhud, qana’ah, takdir, dan insya Allah. Kalau cuma begitu, itu sama saja Anda menolak konsep ikhtiar dan konsep rezeki. Mana boleh?

Lantas, manakah dalil-dalil yang menganjurkan untuk kaya? Inilah beberapa pesan Nabi Muhammad:
- “Allah SWT lebih menyukai muslim yang kuat iman dan nafkahnya daripada muslim yang lemah.”
- “Meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu jauh lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan fakir, sehingga mereka meminta-minta kepada manusia.”
- “Sebaik-baiknya harta adalah harta yang dimiliki orang yang saleh.”
- “Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.”
- “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran, kefakiran, dan azab kubur.” Sering kali Nabi memanjatkan doa seperti ini.

Yap, Nabi itu kaya. Hanya saja, ia sederhana. Jelas, miskin itu beda dengan sederhana. Lantas, bagaimana dengan kita? Kalau sekarang kita terlanjur miskin, yah nggak apa-apa. Tapi, kita harus punya dream dan action untuk kaya. Right?



www.ipphosantosa.com
Entrepreneur, Penulis Mega-Bestseller, Penerima MURI Award

Tidak ada komentar:

Posting Komentar